Catatan ngaji kopdar Ihya di MAJT, Sabtu, 23 Februari 2019.

*Jalan manusia untuk mengetahui cacatnya nafsu*

Imam ghazali :

Ciri orang yg baik adlh dia yang meneliti kesalahan dirinya sendiri. Bukan malah keluar atau keorang lain.

Jika Allah mengehndaki seseorang menjadi baik. Maka Allah menunjukan kekurangan orang tersebut.

Orang kalau mata batinya tajam, maka ketajaman tersebut mengarah ke cacatan dirinya sendiri. Jika dia sudah tau, maka dia tergerak untuk mengobati cacat tersebut.

Manusia itu umumnya self denied, menyangkal ketika dirinya sakit (hatinya).

Psikologi bersifat sekuler, antipati terhadap ranah spiritual. Beda dengan nafs.

Orang itu kalau belajar harus melalui guru. Otodidak akan berhenti atau tidak bisa digunakan lagi di titik tertentu. Semisal tafsir, anda harus belajar membaca qur'an dan lainya terlebih dahulu kepada seorang guru. Jadi otodidak murni sangat tidak mungkin.

Carilah teman untuk berbagi, namun juga mampu menasehati ketika salah.

4 jalan mengetahui cacatnya nafsu (menurut imam ghazali) :

1. Duduk bersama syekh yang mampu melihat cacatnya nafsu yang sangat lembut (subtil). Dan menjadikan sang syekh hakim nafs kita dalam rangka mujahadah kita. Dan kita harus taat terhadap sang syekh. Dan guru seperti ini telah jarang (di zaman imam ghazali(apalagi sekarang)). Umumnya orang mengerti penyakit kejiwaan namun seringkali malas untuk mengobati.

2. Mencari teman yang jujur, tajam mata batinnya, yang punya spiritualitas atau ketajaman rohani. Yang awas terhadap kita agar dapat mengawasi kita. Maka teman tersebut akan mengingatkan kita. Hal tersebut, dilakukan oleh orang alim terdahulu. Contoh : sayyidina Umar RA, beliau pernah berkata atau berdoa semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang menunjukan kekurangan sayidina Umar RA. Beliau mengangkat sayyidina Salman Al Farisi RA.

Sayyidina Umar RA pernah bertanya kepada sayyidina Salman mengenai adakah keburukan mengenai dirinya yg belum sayyidina Umar RA ketahui. Lantas sayyidina Salman terpaksa memberi tau bahwasanya warga di daerah sayyidina Salman mendengar bahwa khalifah Umar RA makan hnya dg 2 jenis makanan dan hanya memakai 2 jenis pakaian.

Lantas kalifah Umar berkata jika beliau sudah mendapat budget atau alokasi dana dari kekhalifahan dengan hal tersebut.

Kemudian ada sahabat khudzaifah yang memiliki rahasia-rahasia Rasulullah SAW mengenai orang-orang munafik di Madinah. Maka sayyidina Umar bertanya kepada sahabat khudzaifah, apakah ada bekas-bekas kemunafikan di diri sayyidina Umar RA.

Teman seperti itu, juga jarang bisa ditemukan. Biasanya hanya berbicara kebaikan atau sesuatu yg kita suka atau malah hasad dengan kita. Teman seperti ini tidak bisa menunjukan kecacatan kita. Dan teman seperti ini pasti ada disekitar kita.

*orang sekelas sayyidina Umar saja sampai sebegitu curigannya dengan dirinya sendiri, apalagi kita* Imam Ghazali

Orang makin tinggi tingkat spiritualitasnya, maka semakin sedikit kebanggaan akan dirinya sendiri.

*Orang itu dalam hidup jika punya target 10, biasanya yg jalan 5-6. Jika kita targetkan rendah semisal 5 maka yg kita dapat jelas lebih sedikit.* Gus Ulil Abshar Abdalla

Kyai Ubaidillah Shodaqoh :

Pertama ketika kita melihat standar yg begitu tinggi (para sahabat dsb) kita tidak boleh pesimistis, hal demikian ini dinamakan membatasi kehendak /qudroh Allah. Sebab Allah akan memudahkan atau menyulitkan seseorang sesuai yang Dia kehendaki.

Siapa yang tau cacatnya nafsu, maka akan mengerti keagungan dan kesempurnaan Allah. Kalau kita tak mengerti cacat diri kita sendiri maka susah untuk kita mengenal keagungan Allah.

Abah yai, menganalogikan bahwa gus ulil ini penyambung kita dengan Imam Ghazali. Dan imam Ghazali ini standaranya memang sudah tinggi, karena beliau paham atau alim berbagai ilmu.

Marilah kita ciptakan generasi yang baik mulai dari diri kita sendiri, dengan mengesampingkan masa lalu kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamis, 29 Maret 2018. JAMUNA. MBAH MUNIF ZUHRI. Girikusumo. Mranggen. Demak.

KISAH NYATA: BANG TATTO. Dikisahkan oleh Mbah Munif Zuhri Girikusumo

Kamis. 1 Februari 2018. JAMUNA. Girikusumo. Mranggen. Demak. Mbah Munif Zuhri.