KAMIS. 19 Juli 2018. Oleh: Mbh Munif Zuhri JAMUNA. Girikusumo. Mranggen. Demak.

1. Sholawat Badar.

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ               عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ               عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi Thaaha utusan Allah.
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah.

تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ               وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ

وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ             بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Kami berwasilah dengan berkah "Basmalah",
Dan dengan Nabi yang menuniukkan lagi utusan Allah.
Dan seluruh.orang yang beriuang .karena Allah,
Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah.

اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة             مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ

وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ           بِاَ هْـلِ الْبَـدْ   رِ يـَا اَللهُ

Ya Allah, semoga Engkau menyelamatkan ummat, Dari bencana dan siksa.
Dan dari susah dan kesemPitan, Sebab berkahnya sahabat ahli bariar ya Allah.

اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ            جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ

مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ             بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Ya Allah semoga Engkau selamatkan kami dari semua yang menyakitkan,
Dan semoga Engkau (Allah) menjauhkan tipu dan daya musuh-musuh.
Dan semoga Engkau mengasihi kami, sebab berkahnya sahabat Ahli Badar Ya Allah.

اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا             مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا

وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا               بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Ya Allah, semoga Engkau menghilangkan beberapa kesusahan,
Dari orang-orang yang bermaksiat dan semua kerusakan.
Dan semoga Engkau hilangkan semua bencana dan wabah penyakit,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

2. Sebab atine kebak Mahabbah dateng kanjeng Nabi.
____
Sing seneng kalih kanjeng Nabi niku mboten manungso tok, Malaikat barang. Gusti Pengetan niku njih seneng kalih Kanjeng Nabi.

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya."
(Al-Ahzab/33: 56)

3. Gak ono Cerito sing luwih manfaat lan berkah, Kejabi niku Cerito sing nyritak'ke kanjeng Nabi.
Cerito opo manih sing arep ngungkuli??

4. Mugi-mugi mawon rawuh'e panjenengan sedoyo, kaitung usaha (ikhtiar) anggene saget seneng kanjeng Nabi. Lan mbesok saget awor kalih kanjeng Nabi. (Aamiin)

5. Q.S: Ali 'Imraan: 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya:
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
"

6. Dunyo niku nak wis mlayu, wis ngindari awakmu. Jar-jarke wae.

Uwis, Genten pegaten dunyo kae, rak usah diurusi.
Ngurusi awak'e dewe, urusan kalih Gusti lan kanjeng Nabi.

7. Wong nggolek Akherat nak temen, iku mesti hasil'e.
Tapi, wong nak nggolek Dunyo sing temen, iku durung mesti hasil'e.

8. Awakmu, nak atimu mbuk kek'e dunyo, hasil'e mung sak persen.
Tapi nak awakmu, atimu mbuk kek'e Gusti Allah,  hasil'e pirang-pirang persen.

9. Gusti Allah mpun dawuh..
Q.S Al-'Ankabūt. Ayat: 69.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya:
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.
"

10. Ning dunyo niku pancen greget'ake temenan.

11. Sing penting sholawat sing katah, mugo-mugo berkah. (Aamiin)

12. "Ngger iki Jagad taline wis pedot.
Iki wayah kucing do kerah. Rerebutan balung.
Yen pengen Selamet. Mulo sing akeh te'e ndungo, ben tentrem Dunyone.
Syarate GULO KLOPO JANUR KUNING."
_____
Maknane kurang lebih:

Wong sak niki,  tepo slero wis ora ono.
Konco (sejati) wis logko.
Konco iku ngancani dewe nak nembe apes.

Jaman sak niki,  sambung rakete ati meh ora ono.
Saiki konco sesuk musuhan.
Saiki musuhan sesuk kancanan.

Mulo ngakeh'ke anggene dungo, dungo kalih Pengeran. Utamane sholawat dateng kanjeng Nabi.

Syarate GULO KLOPO JANUR KUNING.

Gulo klopo niku.
Nduwe urat sing manis.  Lego karo sopo wae. Rak usah mikir pie wong iku, sing penting niti awak'e dewe jejeg teteg nggondeli Allah Ta'ala.

Janur kuning niku.
Ojo gampang muring-muring.
Ati sing memes koyo Janur. Ojo kaku koyo watu senajan nompo perkoro sing ora enak ning Ati.

13. Poro rawuh jamaah sedoyo ingkang minulyo.

14. Kabeh iku wis di garis karo gusti Allah.
Sing ning surgo, sing ning neroko, sing bakal sugih, sing bakal kere, rizki kito sedoyo,  jodoh'e kito kalih sinten, mati'e kito kados pripun.
______
"Opo sing iso ngowahi garis iku?"
Njih Niku:
 "La yaruddul qadha' illa du'a'.
(tidak ada yang bisa menolak qadha' Allah selain do'a)."

لاَ يُرَدُّ الْقَدْرُ اِلَّا الدُّعَاءُ وَ لاَ يَزِيْدُ فِى الْعُمُرِ اِلاَّ الْبِرُّ وَ اِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُذْنِبُهُ

Artinya :
"(Allah SWT) tidak merubah taqdir kecuali dengan do'a, dan tidak menambah umur kecuali dengan berbuat baik dan sesungguhnya orang ditahan rizkinya karena dosa yang diperbuatnya."

Ex:
Misal kulo digaris kere hore.  Tapi kulo sergep dungo.
(Ya Allah Gusti, kulo nyuwun diparingi rizki ingkang halal barokah, kulo pengen tindak ting mekah, ziarah mekah-madinah).

15. Cerita Mbah Munif dan Keinginannya untuk bisa berangkat Haji.

Kulo, pas tahun 1994.
Sowan ting mbah yai.
Matur, mbah yai kulo pengen tindak Haji, tapi mboten gadah arto.
Dijawb:
"Nyuwun kalih Allah."
Moco... Iki...
Diwoco setengah tahun.
Alhamdulillah.
Saget mangkat.

(Sing penting ndungo sing katah).

16. TAWASSUL.

اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَسْقِينَا وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا

Artinya:
"Ya Allah, kami dahulu pernah meminta hujan kepada-Mu dengan perantaraan Nabi kami kemudian Engkau menurunkan hujan kepada kami. Maka sekarang kami memohon kepada-Mu dengan perantaraan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan untuk kami".

17. Seneng kalih kanjeng Nabi, mesti urip'e niku kepenak.

Wong loro wae, kok seneng temenanan kalih Kanjeng Nabi. mesti urip'e tetep kepenak.
(Syaikh Muhammad Al Busheiri).

18. Cerita Syaikh Muhammad Al Busheiri.
____
Orang tua itu terserang penyakit aneh. Sebagian tubuhnya lumpuh. Ia bermunajat pada ilahi sambil mengucurkan air mata memohon kesembuhan. Tak lupa ia ciptakan sejumlah syair pujian untuk kanjeng Nabi, dengan maksud memohon syafaat.

Malam itu rasa kantuk tak dapat lagi ditahan. Hanya rasa kantuk inilah yang menghalangi bibirnya untuk meneruskan membaca syair cinta untuk Rasul.

Dalam tidurnya ia bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpi tersebut orang tua itu sempat berdialog dengan Nabi. Ia membacakan syair-syair pujiannya untuk Nabi, namun sampai pada bait ke-51:
"Fama balaghul ilmi fihi annahu basyarun…"
[Karena setinggi-tinggi pengetahuan tentang Nabi Saw, hanyalah mengetahui bahwa ia adalah manusia...."].
Ia tidak sanggup meneruskannya. Konon Rasul menyuruhnya meneruskan "Wa annahu khayru khalqillahi kullihimi”["Dan bahwa ia adalah sebaik-baik makhluk Allah
seluruhnya"].

Kemudian Nabi memberikan jubah (burdah) kepada orang tua itu. Nabi mengusap bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan. Ketika esok paginya orang tua ini terbangun, tiba-tiba ia bisa berjalan dan pulih seperti sedia kala. Dengan ceria ia berjalan-jalan di pasar sambil membacakan syair-syair pujian untuk Rasul.

Orang tua itu bernama Imam Bushiri, yang lahir pada tahun 1212 (sekitar 800 tahun yang lalu). Syair pujian yang diciptakan oleh Bushiri kemudian dikenal dengan Kasidah Burdah.

Inilah puisi cinta untuk Rasul yang sangat terkenal di dunia Islam, dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa (Persia, India, Pakistan, Turki, Urdu, Punjabi, Swahili, Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol dan Italia).

Dalam bulan Rabi’ul Awwal ini dapat dipastikan Ummat Islam dari berbagai penjuru dunia akan membaca kasidah burdah ini sebagai ekspresi rasa cinta mereka kepada kanjeng Nabi.

Kasidah Burdah terdiri atas 162 sajak dan ditulis setelah Bushiri menunaikan ibadah haji di Mekkah. Dari 162 bait tersebut, 10 bait tentang cinta, 16 bait tentang hawa nafsu, 30 tentang pujian terhadap Nabi, 19 tentang kelahiran Nabi, 10 tentang pujian terhadap al-Qur’an, 3 tentang Isra’ Mi’raj, 22 tentang jihad, 14 tentang istighfar, dan selebihnya (38 bait) tentang tawassul dan munajat.

Dengan memaparkan kehidupan Nabi secara puitis, Bushiri bukan saja menanamkan kecintaan umat Islam kepada Nabinya, tetapi juga mengajarkan sastra, sejarah Islam, dan nilai-nilai moral kepada kaum Muslimin. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika Kasidah Burdah senantiasa dibacakan di pesantren-pesantren salaf.

Dalam khazanah sufi, jubah merupakan simbol yang sangat penting. Sejarah jubah milik Nabi juga menarik untuk diketahui.

Pada mulanya, burdah (jubah atau mantel) milik Nabi Muhammad SAWdiberikan kepada Ka’ab bin Zuhair bin Abi Salma, seorang penyair terkenal Muhadramin (penyair dua zaman: Jahiliyah dan Islam). Ka’ab yang semula kafir kemudian bertobat dan menggubah syair pujian untuk Nabi. Berdasarkan ungkapan pertama dalam bait pertamanya, syair itu terkenal dalam literatur sastra sebagai syair Banat Su’ad.

Ka’ab memperoleh sambutan penghormatan dari Rasulullah. Begitu besarnya rasa hormat yang diberikan kepada Ka’ab, sampai-sampai Rasulullah melepaskan jubahnya dan memberikannya kepada Ka’ab, sebagai simbol bahwa dosa-dosa Ka’ab telah diampuni oleh Allah.

Beberapa tahun kemudian, jubah yang telah menjadi milik keluarga Ka’ab tersebut akhirnya dibeli oleh Khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan seharga duapuluh ribu dirham, dan kemudian dibeli lagi oleh Khalifah Abu Ja’far al-Manshur dari dinasti Abbasiyah dengan harga empat puluh ribu dirham. Oleh khalifah, burdah itu hanya dipakai pada setiap shalat ied dan diteruskan secara turun temurun.

Melalui jubah Nabi, Ka’ab diampuni dosa-dosanya, dan Bushiri disembuhkan dari penyakitnya.

19. Sayyidina Ali Zainal Abidin.
Dalem'e (Rumah) kobong.
Nembe sholat.
Dibengok'i wong. (Kobong-kobong)
Pas wis salam.
Nembe ningali, omahe sampun entek mergo kobong. Lan mboten kroso nak wonten kobongan ting ndalem'e.

20. Cerita mbah Munif dan Jam Tangan kesayangannya.

Kulo nate gadah hadiah, rupo Jam emas. Asli sangking Arab. Mboten wonten sing modoni sangking apik'e.Tak eman-eman.
Jarang tak enggo. Nyamar nak keno kringet.

Siji wektu intuk undangan. Ngaos ting ndalem'e rencsng. Lha Pas sholat niku kan wudlu rien, jam didokok ning bundelan bubetan sarung.

Pancen samoun dados kebiasan'e kulo, nar bar Wudlu niku mesti handuk'an sarung.

Bar Jam'e sing tak selepike ning sarung wau melu tibo. Pecah.
Mergo pancen lali nak jam'e wau didokok ning bebetan sarung. Sak durunge wudlu wau.
____
Biasane handuk'an sarung.
Banjur handuk'an tenan.
Dumadak'an handuk'an sarung.
Jam'e tibo.  Pecah.

"Dunyo kwi gento tenan, tak senengi tenanan tapi balesane malah koyo nguno."

Aket kejadian kwi kapok tenan kulo seneng kalih Dunyo.

21. Ya Allah kulo nyuwun,
Gesang berkah istiqomah.
Panjang umur sergep ngibadah,
Pinaringan khusnul Khotimah.

Ya Allah Jama'ah nyuwun,
Dandos'i kito niki.
Lahir Batin Sarono,
Manah Sae kang Suci.
___
اَمِينْ يَااللهْ يَارَحْمَنُ يَارَحِيمْ || اَنْتَ الْجَوَادُ الْحَلِيمْ وَاَنْتَ نِعْمَ الْمُعٍيْ

22. Sholawat Suwargo.
Wong nak sergep sholawat.
Ndelalah saget seneng kalih kanjeng Nabi.
Akhire dadi sergep ngibadah.
Terus saget mlebet ting surgo.

23. Ati niki dikandani mben dino.
Ati iku ora koyo watu.
Ati iku koyo welut.

Hai …
Ti… Ati…
Wis ya. Kwe ora usah sing aneh-aneh. Sing penting toto-toto wae, misal dipanggil Allah sewaktu-waktu, wis siap. Dene kok ijek kurang sangune, njih nyuwun kalih Gusti Allah. Mergo siap'e cuma tasih saget gondelan kalih kanjeng Nabi.

24. Wong nak seneng kalih kanjeng Nabi.

25. Jaman kanjeng Nabi.
Jaman sahabat.
Jaman Tabi'in.
____
Q.S Āli 'Imrān. Ayat: 110.

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya:
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
"

26. Mulyane sahabat, mergo mung seneng kanjeng Nabi.

27. "Perintah keapik'an, nglakoni keapik'an ndisik. Niku kanjeng Nabi."
Lha Nak kito sedoyo??

28. WAllahu A'lam Bisshowaab.

29. Wassalamu'alaikum. Wr. Wb



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamis, 29 Maret 2018. JAMUNA. MBAH MUNIF ZUHRI. Girikusumo. Mranggen. Demak.

KISAH NYATA: BANG TATTO. Dikisahkan oleh Mbah Munif Zuhri Girikusumo

Kamis. 1 Februari 2018. JAMUNA. Girikusumo. Mranggen. Demak. Mbah Munif Zuhri.