AL IBRIZ Ahad. 27 Januari 2019. Mbah Haris Shodaqoh PONPES. AL ITQON. BUGEN. SMG


QS. An Nisa'. Ayat 166-175

1. Kesaksian dari Allah untuk hambanya itu lebih dari cukup. Daripada kesaksian para manusia. Karena terkadang kesaksian para manusia bisa berubah-ubah.

2. Dalan sing sae niku sing Hak Dan benar. Meskipun terasa berat untuk kita lewati.
Apapun kesulitannya, karena memang Yang benar menurut Allah sudah seperti itu, ya harus kita jalankan Dan lewati.

3. Gusti Allah ora bakal ngapuro lan bakal nunjuke dalan sing nyasarake dateng wong-wong Yahudi. Mergo wong-wong Yahudi mau wis podo ngalang-ngalangi manungso sangking memeluk Agama Islam. Meskipun zaman dahulu ada juga beberapa utusan Allah Yang dikirim untuk orang-orang Yahudi, seperti Nabi Musa As.

4. Iman kita sebesar apapun.
Tidak akan semakin meninggikan derajatnya Allah.
Bgitu juga.
Sebesar apapun maksiat Yang kita perbuat.
Tidak akan menurunkan derajatnya Allah.

Hal twrsebut menunjukan, bahwa Allah tidak butuh kita. Melainkan kitalah Yang but uh Allah Ta'ala.

5. Hai Ahli kitab (Yahudi Dan Nasrani). Ojo anggonmu nyekeli Agomomu kelawan kelewat wates.

Soale, emang won't Yahudi iku terlalu fanatik dengan Agamanya, sampai mengira bahwa Nabi Isa itu hasil dari perzinaan.
Begitu juga orang-orang Nasrani. Yang terlalu fanatik kepada Agamanya Dan juga kepada Nabi Isa, sehingga menggap Nabi Isa sebagai Tuhannya.

Lalu bagaimanakah dengan kita??

6. Sebutan-sebutan untuk Nabi Isa.
-Isa Al Masih.
-Isa Ruuhullah.

7. Bantahan yang menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan.
Itu tidak bisa diterima oleh akal sama sekali.
Mana mungkin jika anak tuhan dibiarkan hidupnya dalam keadaan miskin. Dikejar-kejar oleh kaumnya sendiri.
Setiap hari but uh makan, minum Dan tidur.
Masak Allah juga begitu??

Seperti Yang kita ketahui, anak akan selalu menuruni apa Yang ada dari orang tuanya.

Orang-orang Yang menggap Nabi Isa sebagai Tuhan, yaitu karena memang sangking fanatiknya mereka kepada Nabi Isa.

8. Cukuplah Allah sebagai wakil kita atas segala permasalahan yang kita Alami.

9. Nabi Isa tidak keberatan disebut Abdullah.
Malah sangat senang jika dipanggil dengan panggilan Isa Abdullah.
Sama seperti Nabi Muhammad, beliau juga sangat senang jika dipanggil dengan panggilan Muhammad Abdullah.

10. Ono kawulo kok mbantah. Berarti niku kawulo sing mboten sae.

11. Wong-wong sing Iman, Amal sholih.
Iku ibarat nyambut gawe, Dan bayarannya yaitu kelak besok di Akhirat.

Karena memang di Dunia ini bukanlah tempat untuk membalas Amal Sholih. Akhiratlah tempat pembalasan atas perbuatan-perbuatan amal sholih kita selama di Dunia.

12. Penyebab perbedaan.
Banyak perbedaan Yang terjadi karena alat ukur Yang digunakan yaitu akal pikiran. Yang mana sudah jelas akal dan pikiran seseorang pasti berbeda.

Yaa, coba saja jika semua mau menggunakan alat ukur Yang sama, seperti Al Qur'an.

_______________
ISLAHUN NUFUS
_______________
Bait 217-218
Orang yang tidak berbuat adil ketika sedang merasa senang dan ketika merasa benci, mereka akan dibendu oleh Allah dan juga akan dibenci oleh Makhluk Yang ada di Dunia ini.
Mongko wong mau ora bakal merkulih opo kang arep dikarepke mergo adoh sangking Pengeran.

Milo, wong nak nembe serik kalih tiyang ojo nganti kelewat batas. Podo ugo nak nembe seneng kalih tiyang. Mongko ngomong paling aman niku, yo ngomong opo on one.
____
BAIT 219-220
Allah Swt sudah mencegah kepada kita, jangan sampai kita mengikuti suatu perkara Yang belum kita ketahui.

Co: Ketika kita lagi emosi dan benci seseorang. Biasanya omongan kita tentang seseorang akan dilebih-lebihkan kejelekannya Yang belum tentu kita ketahui kebenarannya. Hanya sekedar ngaran-ngarani tok.

Tiyang awam niku susah:
-Wong nak sing ora kuat dialem biasane iso ndadike umuk, sombong, dll.
-
-

__________________
HIKAM Ibnu Athoillah
__________________
1.Kalau cahaya Matahari bisa hilang ketika ada malam dan gerhana. Karena sifatnya dilihat dengan oanca indra.
Berbeda dengan cahaya Yang dititipkan oleh orang-orang Ma'rifat tidak akan pernah hilang cahayanya, dan cahayanya bisa menembus kegelapan. Dan sumber dari cahaya orang-orang Arifin yaitu cahaya Azalinya Allah. Dan cahaya Allah tersebut tidak terbatas.

Cahaya dari orang Ma'rifat tersebut, merupakan lantaran untuk melihat sirr Allah, maka serving disebut Nurul Yaqin. Maka dari itu akan tambah yakin juga kepada Allah.

Cahaya tersebut Akan semakin bertambah dan bertambah, karena cahaya tersebut merupakan pertanda bahwa Allah sedang memperhatikan orang-orang Arifin tersebut. Dan Cahaya tersebut diberikan oleh orang-orang pilihan Allah. Meski ada juga orang Yang mengusahakan untuk mendatangkan cahaya tersebut (Mujahadah) dan jika Allah berkenan cahaya tersebut juga akan diberikan orang tersebut jika tidak ya tidak akan diberi oleh Allah.

2. Bentuk-bentuk penjagaan Allah bisa berupa apa saja.
Bisa saat kerja tidak pernah mendapatkan hasil.
Usaha selalu rugi.
Ada masalah dengan keluarga.
Selalu dimarahi bojone.

Hal tersebut semata-mata untuk menjaga hambanya dari nafsu-nafsu.

3. Semakin orang tersebut mengeri Pengeran, semakin berpeluang juga orang tersebut menuju Allah.

4. Marilah kita Allah mengenal Allah dengan sungguh-sungguh.
Sifat-sifat Allah.
Asma-asma Allah.
Dll.

5. Ngaji ini, kita sedang membuat Ramuan.

6. Sudahkah kita menjadi Hamba Allah?
Dan sudahkan kita bisa menjadi hamba Allah??

Dimana kita masih suka protes terkait dengan segala sesutu Yang diperintah dan diberikan Allah kepada kita.

7. Ada cahaya.
Yang mana Allah jika memberikan cahaya tersebut, orang tersebut akan mampu bisa melihat perilaku-perilaku Makhluk.

Dan kita tidak boleh terlena dengan cahaya pemberian tersebut. Yang perlu kita fahami adalah cahaya tersebut merupakan cahaya dari Allah dan menyadari dengan cahaya tersebut nantinya kita akan semakin mengenal dengan Allah.

Jangan sampai cahaya Yang sudah kita terima, malah tidak mampu menjadikan kita semakin mengenal Allah. Maka cahaya tersebut akan menjadi tidak ada artinya buat kita. Malah semakin membuat kita tehijab kepada Allah.
Jangan sampai menjadikan kita malah berbangga diri, bukannya malah menjadikan kita semakin sadar akan adanya Allah Yang mberikan cahaya kepada kita tersebut.

8. Dari cahaya tersebut. Ada beberapa pendapat.
-Ada Yang berpendapat dengan cahaya tersebut seterang apapun, kita tetap tidak akan bisa melihat Dzat Allah.
-Ada juga Yang berpendapat, dengan cahaya tersebut kita akan bisa melihat Dzat Allah meski hanya sekelibat kilat.

9. Sindiran orang Tasawuf untuk orang-orang Yang berilmu.
-Bisa saja Ilmumu malah menjadikanmu terhalang dari Allah.
-Nafsumu, sahwatmu akan menebal dan menjadi penghalang juga dari Allah.

Maka kita perlu hati-hati terkait dengan segala sesuatu keistimewaan Yang ada pada diri kita.

Intinya, Ilmu itu sebagai mana Nafsu, bisa juga menjadi penghalang kita untuk wushul kepada Pengeran.

10. Sok penghuni suwargo iku akeh sing bodo-bodo, kere-kere lan ndeso-ndeso. Wong-wong sing ora reti perkoro Dunyo.

Dan hal tersebut malah kadang bisa juga menjadikannya wushul kepada Pengeran.

Karena orang Yang tidak tahu apa-apa, dia tidak akan bergantung kepada siapa-siapa.

11. Al Fatihah..
WAllahu A'lam Bisshowaab..
Wassalamu'alaikum.. Wr. Wb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamis, 29 Maret 2018. JAMUNA. MBAH MUNIF ZUHRI. Girikusumo. Mranggen. Demak.

KISAH NYATA: BANG TATTO. Dikisahkan oleh Mbah Munif Zuhri Girikusumo

Kamis. 1 Februari 2018. JAMUNA. Girikusumo. Mranggen. Demak. Mbah Munif Zuhri.