KAJIAN AHAD WAGE (KAW) RISMA JT. Sabtu, 17 Februari 2018. Bersama HABIB HASAN.

KAJIAN AHAD WAGE (KAW) RISMA JT.
Sabtu, 17 Februari 2018.
Bersama HABIB HASAN.
_____________________<

     Malam KAJIAN AHAD WAGE pada malam ini di Isi oleh Beliau HABIB HASAN karena HABIB UMAR MUTOHHAR Sedang berhalangan hadir.

______________
TEMA: SYUKUR
______________

1. Tanda orang yang mulia adalah orang yang selalu Syukur kepada Allah ta'ala.

2. Serusak-rusaknya umat Islam, sesiapapun dia. Dia akan di masukkan Allah ke dalam surga.

     Karena salah satu nikmat manusia yang harus disyukuri adalah masuk ke dalam Islam.

3. Contoh  orang makan. Yang bisa menemukan Rasa nikmat dan yang tidak bisa meraskan Rasa nikmat.

     Orang yang merasakan nikmat, dia akan menikmati proses apapun dari makan tersebut, memperhatikan lisan yang merasakan dari makanan tersebut, mulut, tangan, dan seterusnya.

     Berbeda dengan orang yang tidak bisa merasakan nikmat, ketika misal makan. Dia pun akan langsung makan, tidak merasakan Rasa nikmat dari proses makan tersebut.

     Maka, suatu yang harus kita syukuri adalah ketika kita bisa merasakan nikmat sesuatu apapun.

4. BANGGA Sebagai Umat Nabi Muhammad.
Ingat, BANGGA bukan Menyombongkan diri Sebagai Umat Nabi Muhammad.

     Apapun dari Nabi, bisa kita banggakan. Dan Rasa Bangga ini tidak cukup dengan lisan mengucap kata BANGGA.
Harus kita tiru akhlak Nabi, perilaku Nabi, Ibadah Nabi, Ajaran Nabi, kita harus Cinta kepada Nabi kita.

     Dan berharap agar nanti kita bisa diakui sebagai Umat Nabi Muhammad Saw.
Aamiin..

5. Adanya Ulama-ulama merupakan utusan Allah, dan diutusnya mereka pun disesuaikan dengan Zamannya.

     Ada Ulama' Imam Syafi'i, Imam Hambali, Imam Hanafi maupun Imam Maliki. Mereka diutus agar dapat memudahkan ajaran-ajaran Nabi agar lebih mudah doterima oleh kaum dizamannya tersebut.

     Dan Nabi Muhammad merupakan Nabi akhir Zaman yang ajarannya bisa diterima oleh semua umatnya.

6. Allah Maha Melihat, Allah Maha mendengar, Allah maha mengetahui.

     Jika kita bisa menyadari akan sifat-sifat Allah tersebut, kita pun saat berbuat ta'at kepada Allah Kita pun akan nyaman dan tentram.

     Misalnya kita melakukan perbuatan baik sekecil apapun (menyingkirkan batu, dll) meskipun perbuatan kecil maka ketika kita ingat Allah dengan Sifat (Allah maha Melihat) maka kitapun akan tetap melalakukan perbuatan tersebut. Bisa jadi perbuatan kecil tersebut merupakan Ridlonya Allah kepada Kita.

7. Cerita Imam Gozali.

     Pengarang kitan Ihya' Ulumuddin.
Jika disebutkan nama Imam al-Ghazali maka gambaran yang muncul adalah sosok ulama abad pertengahan dengan reputasi kealiman yang tak diragukan. Ia termasuk cendekiawan muslim yang komplet. 
<>

     Wawasannya tak berhenti pada soal teks-teks agama yang rumit. Tokoh bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'I ini menguasai disiplin filsafat dan menaruh prioritas pada olah rohani sebagai seorang sufi yang taat.

     Para kritikus al-Ghazali bisa saja berseberangan dengan beberapa pikirannya. Namun, mereka tak dapat membantah kepribadian hujjatul islam ini yang zuhud, wara’, serta amat tekun menjalankan ibadah. 

     Kesungguhannya dalam beribadah tampak pula pada beberapa karyanya yang sarat anjuran melaksanakan amalan-amalan tertentu sebagai sarana penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dan pengabdian tulus seorang hamba. Kitab tasawuf dasar, Bidayatul Hidayah, yang dikarangnya pun mengungkapkan kenyataan ini.

     Hanya saja, terselip kisah unik di balik totalitas Imam al-Ghazali dalam beragama pasca-kewafatannya. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nashaihul ‘Ibad menulis cerita seseorang yang berjumpa Imam al-Ghazali dalam sebuah mimpi. “Bagaimana Allah memperlakukanmu?” tanya orang tersebut.

     Imam al-Ghazali mengisahkan bahwa di hadapan Allah ia ditanya tentang bekal apa yang ia serahkan untuk-Nya. Al-Ghazali pun menimpali dengan menyebut satu per satu seluruh prestasi ibadah yang pernah ia jalani di kehidupan dunia.

“Aku (Allah) menolak itu semua!”

    Ternyata Allah menampik berbagai amalan Imam al-Ghazali kecuali satu kebaikannya ketika bertemu dengan seekor lalat.

     Suatu saat Imam al-Ghazali tengah sibuk menulis kitab hingga seekor lalat mengusiknya barang sejenak. Lalat “usil” ini haus dan tinta di depan mata menjadi sasaran minumnya. Sang Imam yang merasa kasihan lantas berhenti menulis untuk memberi kesempatan si lalat melepas dahaga dari tintanya itu.

   “Masuklah bersama hamba-Ku ke sorga,” kata Allah kepada Imam al-Ghazali dalam kisah mimpi itu.

     Hikayat ini mengandung pesan tentang betapa dahsyatnya pengaruh hati yang bersih dari egoisme, semata untuk kepentingan diri sendiri. Kasih sayang Imam al-Ghazali yang luas, bahkan kepada seekor lalat pun, membawa tokoh dengan jutaan pengikut ini pada kemuliaan

     Peristiwa ini secara samar menampar sebagian kalangan yang kerap membanggakan capaian-capaian keberagamaannya. Karena ternyata penilaian ibadah manusia sepenuhnya milik-Nya, bukan milik manusia. Tak ada ruang bagi manusia menghakimi kualitas diri sendiri ataupun orang lain. Segenap prestasi ibadah dan kebenaran agama yang disombongkan bisa jadi justru berbuah kenistaan.

     Imam al-Ghazali sesungguhnya hanya mempraktikkan apa yang diteladankan dan diperintahkan Nabi,

Irhamu man fil ardli yarhamkum man fis sama’.

    Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.” 

1. Sepele dan sederhana.

"Cerita lalat saat Imam Gozali saat mengarang Kitab" yang dibiarkan oleh Imam Gozali.

(Sifat Rohmah, kasih sayang)

     "Sayangi yang dimuka bumi, yang dilangit akan sayang kalian."

     "Bantu yang di muka bumi, yang di langit akan membatu kalian."

     "Senengi yang di muka bumi, yang di langit akan menyenangi kalian."

8. Membiasakan ta'at kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.

a). -Bertasbih kepada Allah.

     Benar-benar bertasbih kepada Allah, tidak harus setelah sholat, boleh dilakukan meski di luar sholat, dan tidak dengan terburu-buru.

Sembari lisan bertasbih, hati menhingat akan ke-Maha Sucian Allah Ta'ala.

b). -Bertahlil kepada Allah.

Membaca Tahlil kepada Allah, sampai hati kita merasa "plong/lega" saat Bertahlil kepada Allah.

c). -Beristighfar kepada Allah.

     Mengistighfari Istighfar kita, dengan Benar-benar Istighfar.

     Sembari lisan kita Beristighfar, hati kita mengingat segala kesalahan-kesalahan kita, agar Istighfar kita Benar-benar bernilai Istighfar dihadapan Allah ta'ala.

9. Bersedekah kepada Sesama.
Ada cerita begini.

     Ada orang akan nyumbang sebanyak Rp. 50.000 kepada seseorang.

    Tapi saat akan menyumbang, ada saja bisikan-bisikan yang muncul pada orang yang akan bersedekah tersebut.

     Biasanya bisikan yang sering muncul yaitu:

     Meski kelihatannya bisikannya berupa bisikan baik, tapi kita tetap harus hati-hati dengan bisikan bisikan tersebut.

"Jangan di shodaqohkan semua, cukup RP, 40.000 saja karena orang tersebut sudah ada yang menshodaqohi juga”
“Istiqomah saja, tetap shodaqoh Rp, 10.000 karena istiqomah itu lebih baik daripada seribu karomah”
“Kan lumayan, missal tetap shodaqoh Rp, 10.000 dan nanti yang Rp, 40.000 bisa buat beli jajan-jajan”
"Apa cukup aku kasih Rp 5.000 saja yang penting ikhlas"

     Lalu, dia ternyata ikut kata hati nuraninya, dan saat mensedekahkan uangnya dia Jadi shodaqoh Rp. 200.000 dengan alasan tidak mengikuti bisikan-bisikan tersebut dan yakin bahwa bisikan-bosikan tersebut harus dilawan, dan berani melawan hawa nafsu tersebut.

    Syetan pun bingung dengan bisikan-bisikan yang tidak berhasil, dan ternyata orang tersebut terselamatkan karena sadar bahwa shodaqoh berapapun nominalnya yang terpenting adalah Niat baik kita, terkait diterima atau tidaknya kita pasrahkan kepada Allah Swt.

10. Ayo mari kita Sesama umat Islam saling mendo'akan.

"Ya Allah, semoga umat Islam selalu mendapatkan hidayahMu Ya Allah"

"Ya Allah, semoga Umat Islam tetap selalu dalam perlindunganMu Ya Allah"

"Bimbing, lindungi Hamba-hambamu dari Fitnah-fitnah akhir Zaman Ya Allah"

Aamiin..

     Apa pentingnya mendo'akan Sesama Umat Islam?

     Meskipun dalam kategori ta'at kecil, tapi bisa Jadi perbuatan kita dalam  mendo'akan Sesama umat Islam tersebut merupakan perantaranya adanya Ridlo Allah kepada kita.

     Karena bisa Jadi, ternyata dengan doanya kita, Benar-benar ada umat Islam yang mendapatkan hidayah dari Allah, ada umat Islam yang perbuatannya menjadi lebih baik, ada umat yang lebih rajin beribadah, dll. Bisa Jadi Itu merupakan lantaran do'a kita kepada Allah yang dikabulkan oleh Allah ta'ala.

11. Apapun perbuatan baik kita, mari kita libatkan Allah.

12. Allah maha kasih sayang, dan Allah tahu Apa yang ada dihati hambanya.

12. Ilahilasturii..
(ABU NAWAS)

. إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ

Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka jahim
.
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ

Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.

ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ

Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan
.
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ

Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.

إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ

Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.

فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ

Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

13. Ada proses menuju ke Ridloan Allah.

     Dan tiap orang berada difase-fase yang Berbeda-beda.

     Ibarat Ridlo Allah Itu anak tangga.
Dan tiap manusia berada ditingkat anak tangga yang berbeda-beda.

     Jadi bisa Berbeda juga Apa yang disampaikan oleh ulama-ulama' kita sesuai dengan fase-fase kita.

     Ex: Robia'ah Al adawiyyah yang cinta kepada Allah, tidak lagi memikirkan mau dimasukkan surga atau neraka yang penting Allah Ridlo kepadanya. Meskipun akhirnya nanti hidup diakherat ditentukan oleh dua tempat, kalau tidak di surga Ya di neraka.

     Tentu hal tersbut Berbeda dengan tingkatan kita yang ketika melakukan perbuatan baik, masih berharap yang lain selain Ridlo Allah, ada yang masih minta dilipat gandakan dari perbuatan kita, ada yang minta ampunan Allah dari perbuatan baik, ada yang minta ditempatkan di surga karena perbuatan baik tersbut, dan lainnya lagi. Dan hal tersebut tidak apa-apa karena mencari Ridlo Allah butuh proses yang panjang.

     Meski sebenarnya perbuatan baik kita tersebut juga datangnya karena Allah yang ngersa'ake (mengijinkan).

14. Kemajuan tekhnologi.

     Ada imbas baiknya ada imbas buruknya.
Tinggal kita pilih, mau yang mana?

15. Orang kalau ikhlas dan punya niat baik, pasti muaranya akan mendapatkan Ridlo dan hidayah dari Allah.

16. Tapi, kalau ada Orang yang niatnya karena ada sesuatu yang tidak benar, Maka pasti muaranya juga akan bermasalah.

17. Tips mencari Guru.

     Kita mencari Guru yang hanya Bukan hanya sanadnya, tapi lihat juga perilaku dan kehidupan kesehariannya.
     Karena Guru kita inilah yang nantinya akan menghantarkan kita menghadap Allah Swt.

18. Wallahu A'lam Bisshowaab.

_____________________
LANJUT DI RUANG VIP
_____________________

19. Niatkan untuk menambah ilmu.
Jangan ada niatan yang lain bisa berbahaya,
Karena ulama'-ulama' tersebut juga belajar.

20. Pondasi dasar kita ialah Niat Sholih.
Nanti akan ada filter sendiri, dengan filter tersebut kita akan bisa membedakan Mana yang Benar-benar BENAR. Dan mana yang terlihat benar.

     Dan Niat Sholih tersebut juga harus kita ulangi terus menerus, tidak hanya sekali saja.

21. Paling enak kita ambil yang yakin-yakin saja. Dari berbagai adanya kajian-kajian yang ada di medsos.

22. Aku mendapatkan kemulyaan karena aku tidak pernah menuruti hawa nafsu.

     Ex: Cerita orang yahudi..
Yang tidak pernah sama sekali menuruti hawa nafsunya, Meskipun hawa nafsunya mengajak kepada kebaikan.

____________________
Istiqomah penuh berkah.
IG: @ekspedisizaid
www.ekspedisizaid.co.id
____________________


Komentar

  1. https://tajenonline.live/panduan-cara-ternak-ayam-bangkok-dari-anakan-sampai-dewasa-lengkap

    Panduan Cara Ternak Ayam Bangkok Dari Anakan Sampai Dewasa Lengkap yang salah satu jenis ayam petarung. Dibandingkan dengan ayam aduan lainnya. Ayam Bangkok mempunyai perbedaan mau tau kelanjutannya ?

    Silakan kunjungi Situs Artikel ayam kami http://tajenonline.live
    @tajenonline #tajenonline

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamis, 29 Maret 2018. JAMUNA. MBAH MUNIF ZUHRI. Girikusumo. Mranggen. Demak.

KISAH NYATA: BANG TATTO. Dikisahkan oleh Mbah Munif Zuhri Girikusumo

Kamis. 1 Februari 2018. JAMUNA. Girikusumo. Mranggen. Demak. Mbah Munif Zuhri.