KISAH NYATA: BANG TATTO. Dikisahkan oleh Mbah Munif Zuhri Girikusumo


Kisah ini saya dapatkan, di suatu pengajian rutinan malam jumat di Girikusumo, Mranggen Demak. JAMUNA, mereka menyebutnya.
Kisah ini pun disampaikan langsung oleh beliau K.H Munif Zuhri disela-sela Mauidloh hasanah yang disampaikan oleh beliau.

Ceritanya adalah sebagai berikut:
Pada suatu hari, ada seorang tambal ban yang badannya penuh dengan Tatto. Ditangan ada tatto, dikaki ada tatto, dileher ada tatto, bahkan di punggungnyapun juga ada tattonya.

Kesehariannya Bang Tatto yaitu membuka warung (kelontongan) depan rumah yang dilengkapi dengan usaha tambal ban sepeda motor.

Dan suatu ketika ada jama'ah yang ngaji di Mbah Munif kebetulan mengalami bocor pada ban motornya. Didoronglah motor tersebut karena memang sudah begitu larut malam, kira-kira pukul 01.30 Wib. Iya pagi buta sekali, memang biasanya kajian rutinan selesai sangat larut malam.
Paling cepat biasanya akan selesai jam 00.45 itu palong cepat. Dan bagi jamaah yang akan berslaman tentu akan lebih lama lagi untuk pulang, bisa sampai pukul 02.00 dari Girikusumo.

Karena sudah begitu larut, banyak tukang tambal ban disepanjang jalan yang tutup, dan masih jauh dari jalan raya, maka jama'ah tersebut menuntun motornya, tidak berpa lama setelah cukup jauh menuntun, masih ada tukang tambal ban yang buka.

Terjadilah dialog di antara mereka

Jama'ah: "Masih buka pak?"

Bang Tatto: "Iya masih pak bagaimana?"

Jama'ah: "Mau nambal pak, ban yang depan"

Bang Tatto: "Oke, sebentar ya pak"

Karena memang peralatan menambal sudah siap, dan masih harus mengantri satu motor. Si Jama'ah pun menunggu dengan sabar.

***
Setelah Bang Tantto membongkar ban untuk ditambal, sembari mengajak ngobrol memecahkan suasana, tiba-tiba bang Tatto bertanya.

"Orang-orang kalau malam jumat pada ke Selatan itu pada ngapain pak?" tanyanya.

"Oh, itu pada ngaji di Mbah Munif mas" jawab Jama'ah

"Emang banyak banget ya pak? Dari anak kecil, anak remaja, bapak-bapak, ibu-ibu, simbah-simbah, polisi, tentara, dari yang jalan kaki, sepeda, sepeda motor, colt, trayek, mobil, mini bis dan lain sebagainya?" tanya bang tatto kembali sembari mengkonfirmasi banyaknya jama'ah yang hadir.

Karena memang, Jama'ah Jamuna mbah Munif ini sangat banyak sekali, bahkan pernah masuk berita di On The Spot Trans 7, dengan kategori "Jumlah Jama'ah pengajian rutinan terbanyak di Indonesia".

" Iya mas, banyak banget" Jawab si jama'ah.

Singkat cerita, tambalan selesai dan cerita kita belum selesai. Hehe

***

Beberapa Minggu kemudian, di hari yang sama yaitu malam Jumat, bang Tatto karena sangking penasarannya, mencoba hadir dalam majlis Jamuna mbah Munif, kehadiran malam jumat pertama bang Tatto datang sendirian.

Tidak berapa lama dia sampai, karena memang jarak antaa lokasi pengajian dan lokasi kampungnya tidak begitu jauh.
Dan terkadang pula, ketika suasana sudah cukup hening, sayup-sayup terdengar sampai ke lokasi tambal ban atas lantunan sholawat dan Mauidloh hasanah dari Mbah Munif.

Sesampai dilokasi pengajian dia gelar sajadahnya sebagai alas tempat bersila depan masjid, karena malam itu bang Tatto agak telat, jadi kurang bisa dapat tempat yang terdekat dengan Mbah Munif.

Dihari pertama Bang Tatto mengaji, dia cukup tersentuh mendengar lantunan sholawat dari mbah Munif. Meskipun sesekali sambil membandingkan, masih bagusan saya pak yai kalau masalah karaukeannya. (Batin bang Tatto).

Nampaknya, kejadian malam ini membuatnya berkomitmen akan selalu mengaji terus setiap malam Jumat, meski habis ngaji dia akan selalu pulang cepat, karena harus segera membuka usaha tambal bannya.

Dan benar saja, setelah agak larut malam, Jama'ah berboncengan yang berhenti di depan tambalannya, tentu dia akan menambalkan motornya karena sudah terlihat kempes dibagian  ban depannya.

Sembari menunggu tambalan selesai, lagi-lagi bang tatto mencoba membuka percakapan.

"Ngaji di mbah Munif Pak?" bang tatto mencoba membuka obrolan.

"Iya pak, "

"Bocor dimana tadi Pak? Lanjut bang tatto bertanya.

" Udah bocor waktu berangkat pak, tapi coba kita tambah angin tadi, eh ternyata bisa sampai Giri, pas mau pulang ternyata bocor lagi" Jelas sang Jama'ah

"Oh gitu, ya udah sabar pak"

"Iya pak" sahut singkat Jama'ah

"Ini sudah jadi pak tambalannya" seru bang Tatto kepada bapak yang bocor bannya.

"Berapa pak habisnya?"

"Udah bawa aja pak, gpp" Jawab bang tatto, karena mencoba mempraktekkan apa yang barusan didapatkannya waktu ngaji di mbah Munif, terkait saling tolong menolong antar sesama, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Nabi Muhammad, kita itu harus tidak eman-eman.

"Jangan gitu pak," jawab si Jamaah

"Ya, tidak apa-apa pak, sesama Jama'ahnya mbah Munif" Jawab bang Tatto.

"Ya udah, ini ambil semua pak" Sembari menyodorkan uang sebesar Rp. 50.000 kepada bang Tatto.

"Duh, jangan pak"coba tolak bang Tatto

" Beneran pak, ambil saja, saya berterimakasih sekali pokoknya" Jawab si Jama'ah

"Iya sudah pak, makasih ya" Jawab bang Tatto pasrah

"Hati-hati ya pak" tambah bang Tatto sebelum bereka berpamitan dan meneruskan perjalanan pulangnya.

***

Aktifitas rutin bang Tattopun bertambah satu, setiap malam Jumat ngaji di Giri. Berlangsung beberapa bulan. Sampai sebelum akhirnya ada Jama'ah yang dulu pernah menambalkan motornya di bang Tatto, kebetulan mengalami ban boncor kembali, dan menambalkan di tambalan ban bang Tatto lagi.

Hari itu ada yang berbeda, karena bukan lagi bang Tatto yang menambal ban, tapi orang lain. Si Jama'ah pun coba bertanya perihal keberadaan  bang Tatto yang tidak menambal bannya. Betapa terkejutnya mendengar jawaban dari orang yang menambal tersebut. Karena bang Tatto "Innalillahi Wa inna ilaihi Rooji'uun" bang Tatto telah meninggal.

Dan menurut kesaksian dari orang-orang yang ikut memandikan bang Tatto, Jasad yang penuh Tatto tersebut berbau sangat wangi ketik dimandikan, tentu hal tersebut bukan berasal dari wangi-wangian minyak misik ataupun wangi dari sabun yang digunakan untuk memandikannya. Itu Wangi harum yang tercium oleh seluruh orang-orang yanh ikut memandikan jasad bang Tatto. SubhanAllah.

Simpulan dari Mbah Munif:
Kabeh niku kersane Gusti Allah, iku nyoto, bang Tatto kuwi minongko angsal barokah, anggone seneng marang kanjeng Nabi, monggo kito sedoyo soyo tambah anggone nyenengi marang kanjeng Nabi. Supados angsal barokahipun sholawat lan seneng marang kanjeng Nabi.
Aamiin. Aamiin. Ya Robbal 'aalamiin.

_____

Kunjungi kami di sini:
Http://ekspedisizaid.blogspot.com
@ekspedisizaid

Komentar

  1. Pengen komentar tapi gak tau komentar apa, cuma pas bagian akhir jadi merasa gimana gitu yah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamis, 29 Maret 2018. JAMUNA. MBAH MUNIF ZUHRI. Girikusumo. Mranggen. Demak.

Kamis. 1 Februari 2018. JAMUNA. Girikusumo. Mranggen. Demak. Mbah Munif Zuhri.