Habib Muhammad bin Farid Al Muthohhar. Jumat, 5 Januari 2018. Pamularsih, Semarang.

     Pada kesempatan kali ini, karena masih hangat-hanagtnya pembahasan tentang tahun baru, Habib Muhammad pun menyampaiakan tausyiahnya dengan tema "Bagaimana sikap kita sebagai Muslim mengisi tahun Baru".

Berikut rangkuman tausyiah dari beliau:
________

"Hadirin Hadlirot Rohimakumullah"

1. Masuknya tahun baru masehi, itu merupakan kesempatan kita untuk bermuhasabah. Apakah tahun ini hidup kita akan lebih baik dari tahun kemarin? sama saja? atau bahkan lebih buruk dari tahun kemarin?

     Bertambahnya tahun yang telah kita lewati ini, bukan berarti umur kita juga bertambah semakin panjang, melainkan bertambahnya tahun, seperti baru 2018 ini merupakan berkurangnya jatah umur, berkurangnya jatah hidup kita, yang telah diberikan oleh Allah kepada kita di dunia ini.

    Nominal angka umurnya memang bertambah tapi, jatah kehidupan kitalah yang sesungguhnya berkurang.

Ex. Jika semisal jatah umur kita yang diberikan oleh Allah adalah 80th, maka tahun 2018 ini. Sudah berkurang 1 tahun jatah dari hidup dan umur kita tersebut.

     Jadi, mari kita tidak renungkan bersama, kesalahan-kesalahan kita di tahun-tahun sebelumnya, dan mari kita perbaiki lagi ditahun ini. Jangan malah turut berhura-hura merayakan tahun baru dengan kegiatan-kegiatan yang negatif, sebagai muslim sudah sepatutnya harus kita sikapi dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang positif, seperti pengajian, khotmil Quran, sholawatan, muhasabah, dan lain sebagainya.

2. Waktu itu mahal, waktu itu penting, banyak pepatah-pepatah yang menggunakan kata-kata waktu.

Seperti contoh:
Time is money (Waktu adalah Uang).
Alwaqtu kassyaif (Waktu bagaikan Pedang).

     Dari istilah-istilah tersebut, bertujuan untuk mengingatkan kita betapa berharganya waktu tersebut. Sangking pentingnya waktu, Allah pun sampai bersumpah dengan menggunakan kata waktu.

     Seperti Firman Allah dalam Q.S Al-Ashr sebagai berikut:

(1) وَالْعَصْرِ
Artinya:
"Demi masa" (1)

     Allah bersumpah dengan kata Massa (waktu), itu karena memang sangat pentingnya waktu tersebut. Banyak di antara kita yang sering lalai oleh waktu, dan Allah pun mencoba mengingatkan kita tentang kelalaian kita tersebut. Perlu kita ketahui semua bahwa masa (waktu) itu bisa dibagi dalam tiga hal, (1) Masa lalu, (2) Masa kini, dan (3) Masa yang akan datang.

      "Lalu di ingatkan lagi dengan ayat selanjutnya"

(2) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ 
Artinya:
"Sungguh, manusia berada dalam kerugian" (2).

     Nah, pada ayat ini. Kita perlu ketahui bahwa manusia tersebut sejatinya dalam keadaan merugi. Padahal kalau kita cermati, tidak ada satu pun manusia di dunia ini dari zaman nabi Adam As sampai sekarang zaman umat Nabi Muhammad yang mau dalam keadaan rugi.

Contoh: Pas berdatang inginnya untung terus. Pas berbisnis inginnya untung terus, pas jadi pembeli juga inginnya diuntuntungkan, Pas berkebun juga inginnya untung.

     Tidak ada satupun yang mau rugi, tapi kenapa Allah memperingatkan kita, kalau sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi?

      "Hadirin Hadirat Rohimakumullah"

     Begini maksudnya, disini Allah menyatakan manusia itu dalam kerugian, bisa rugi total bisa rugi sebagian. Rugi disini berarti modalnya berkurang. Modal utama manusia adalah umur. Jadi tergantung bagaimana modal itu diputarkan, apakah umur tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang baik, atau malah dipergunakan untuk hal-hal yang buruk. Dari kegunaan umur itulah maka akan ada yang untung tapi ada juga yg merugi.

      "Tapi ada juga yang tidak merugi, yaitu dijelaskan pad ayat yang selanjutnya"

(3) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Artinya:
"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran" (3).

     Dari ayat tersebut, bisa kita ketahui siapa-siapa saja orang-orang yang tidak dalam kondisi merugi. Allah Subhaanahu wa Ta'aala meratakan kerugian kepada semua manusia kecuali orang yang memiliki empat sifat; (1) Iman, (2) Amal saleh, (3) Saling menasihati untuk kebenaran dan (4) Saling menasihati untuk kesabaran.

      "Semoga saja kita juga dalam golongan manusia-manusia yang tidak merugi tersebut. Aamiin"

     Pertama,  Orang yang beriman.
Sebaik apapun orang tersebut, sebanyak apapun orang bershodaqoh, dll. Jika tidak beriman maka orang-orang tersebut juga akan dalam kondisi merugi.
Karena keimanan seseorang merupakan syarat untuk diterimanya kebaikan seseorang tersebut.

     Beriman kepada apa yang diperintahkan Allah untuk diimani, dan iman tidak dapat terwujud kecuali dengan ilmu (belajar), sehingga ia merupakan bagian yang menyempurnakannya. Dalam ayat ini terdapat dalil untuk mendahulukan ilmu sebelum beramal. Tentu ilmu tentang keimanan, keislaman, keihsanan, dan lain sebagainya.

     Kedua, beramal sholih (mengerjakan kebajikan).
Amal saleh mencakup semua perbuatan yang baik yang tampak maupun yang tersembunyi; yang terkait dengan hak Allah maupun hak manusia, yang wajib maupun yang sunat.

     Ketiga, saling menasihati untuk kebenaran.
Yang dimaksud adalah saling menasehati dalam dua hal yang disebutkan sebelumnya. Mereka saling menasehati, memotivasi, dan mendorong untuk beriman dan melakukan amalan sholeh.

     Keempat, saling menasihati untuk kesabaran.
Yaitu saling menasehati untuk bersabar dalam ketaatan kepada Allah dan menjauhi maksiat, juga sabar dalam menghadapi takdir Allah yang dirasa menyakitkan.

Karena sabar itu ada tiga macam: (1) sabar dalam melakukan ketaatan, (2) sabar dalam menjauhi maksiat, (3) sabar dalam menghadapi takdir Allah yang terasa menyenangkan atau menyakitkan.
______
     Simpulan dari yang disampaikan oleh Allah Swt, melalui surat Al-Ashr untuk kita semua yaitu:

     Dimana kedua hal yang sebelumnya, yaitu iman dan amal saleh dapat menyempurnakan diri seseorang.
Sedangkan kedua hal yang setelahnya dapat menyempurnakan orang lain. Dengan keempat perkara itulah seseorang akan selamat dari kerugian dan memperoleh keberuntungan.

"Hadirin Bapak-bapak, Ibu-Ibu dan jamaah lain yang Insyaallah di mulyakan Allah"

4. Ini ada cerita tentang Nabi Adam A.s, yang bisa mengingatkan kita betapa harta benda, dan yang berhubungan dengan Dunia itu sejatinya merupakan hal yang begitu kotor.
______
Kisah Nabi Adam memakan buah khuldi dan aibat memakan buah tersebut:
______

     Dulu, Nabi Adam saat di syurga, dimana di surga tidak akan ada buang air besar, sebanyak apapun makanan yang kita makan. Apapun keinginan kita di surga juga akan dipenuhi oleh Allah swt.

     Kehidupan surga merupakan kehidupan yang sangat ideal, yang dirasaan oleh nabi Adam harus berakhir karen telah memakan buah khuldi, peristiwa makannya buah khuldi yang di makan oleh nabi Adam, membuat kondisi tubuh nabi adam berubah.

     Nabi Adam yang awalnya tidak pernah merasakan BAB (Buang Air Besar), maka setelah memakan buah khuldi, nabi Adam pun merasakan yang namanya BAB, ketika akan BAB di surga, Allah pun melarang untuk dibuang di syurga, karena surga merupakan tempat yang suci, dan BAB merupakan sesuatu yang kotor dan sangat menjijikan maka nabi Adam pun di usir ke dunia.

     Dan perlu kita ketahui bahwa dunia ini adalah tempat kotoran. Jadi tidak perlu lah kita mendewakan harta benda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, terlalu cinta dunia, sangking cintanya kepada dunia sampai putus silaturrahmi. Sangking Cinta kepada dunia, saling bunuh membunuh karen berebut hart warisan. Sangking Cinta dunia, lupa seagala-galanya.


5. Ada satu kisah lagi untuk mengingatkan kita betapa bahayanya terlalu Cinta dunia, cerita ini dialami oleh Nabi Isa As, seperti ini ceritanya.
____________________________________
"Kisah nabi Isa As dan 3 Potong Roti"
____________________________________

     Suatu ketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seseorang, dengan membawa bekal 3 potong roti (satu untuk beliau Nabi Isa, satu untuk si Fulan, dan yang satu lagi untuk bekal dan dimakan bersama-sama). Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat, nabi Isa berkata "baiklah, kita sudah lelah, mari kita beristirahat disini, mana roti yang kau bawa, mari kita makan" kata nabi Isa.

     Setelah memakan roti dengan bagiannya masing-masing, Nabi Isa As bergegas ke sungai  untuk minum. Dalam hati si fulan berkata: " sisa satu roti, ah.. sebaiknya aku makan juga roti yg satu ini". Ia pun menjauh dari Nabi Isa yang sedang minum di sungai dan memakan roti yang satu tersebut 

     Selesai mimun Nabi Isa As menanyakan satu bagian roti kepada si fulan yang untuk dimakan bersama-sama, namun si fulan berdalih bahwa ia tidak tahu, ia hanya membawa satu roti bagiannga dan sudah dimakan tadi.

Nabi Isa As berujar: "Baiklah kalau begitu".

     Setelah makan merekapun melanjutkan perjalanan, diperjalanan Nabi Isa pun diam dan melanjutkan perjalanan.

     Malam pun tiba, sedang bekal makanan sudah tidak ada, akhirnya mereka berburu Rusa, setelah mendapatkan, rusa disembelih dan dibakar merekapun memakan dagingnya hingga kenyang. Dagingpun tersisa, sisa daging itu di doakan oleh Nabi Isa As agar utuh dan hidup kembali lalu disuruhnya pergi, si fulan  terkaget-kaget seraya berkata: 

"Sungguh ajaib".

Dan Nabi Isa As berkata:
"Demi dzat yang Maha Mulia yang dapat menghidupkan kembali makhluk ciptaanNya. aku tanyakan kepada mu siapa yang memakan satu roti lagi bekal yang kita bawa?"
Si Fulan berbohong bahwa ia tidak memakannya lalu merekapun tidur.

     Pagi pun tiba, mereka melanjutkan perjalanannya melewati gurun dan rimba belantara hanya dengan berjalan kaki. Sampailah mereka di pinggir sungai besar yang sulit diseberangi. Nabi Isa pun berkata:
"kemarilah kau mendekat, kita akan menyeberangi sungai ini".
Si Fulan hanya menurut saja, merekapun menyeberangi sungai yang dalam itu dengan berjalan di atas air.

     Si Fulan kembali terheran-heran dan berkata "luar biasa" sesampainya diseberang nabi Isa As bertanya lagi perihal roti yang dibawa oleh temannya itu namun kembali si Fulan tetap mengelak mengingkari perbuatannya, tanpa banyak tanya Nabi Isa As melanjutkan perjalanan.

     Kali ini mereka sampai didaerah pegunungan pasir, si Fulan sering mengeluh kakinya sakit namun terus mengikuti beliau berjalan di belakang. Sampai akhirnya Nabi Isa As membuat Gunung pasir yang biasa menjadi  Gunung emas yang berkilau, Si Fulan loncat kegirangan.

     Nabi Isa As membagi rata gunung emas tersebut dengan 3 bagian, dan tentu akan tersisa bagian gunung emas. Nabi isa pun berkata "aku akan memberikan bagian dari gunung emas yang satu ini kepada yang memakan roti kita yang satu itu" tanpa sadar si Fulan mengakui bahwa ia yang memakan roti yang satu itu. Nabi Isa As berkata "baiklah, ambil saja semua gunung emas itu untuk mu". Lalu ia pun bergegas melanjutkan perjalanan.

     Tinggallah si Fulan sendirian sambil bingung hendak di bawa dengan apa bukit emas tersebut, ia terus berusaha memanggulnya tapi tidak sanggup, saat sedang demikian melintaslah 2 orang perampok dan merampas gunung emas tersebut,  tapi Fulan memberikan perlawanan, dan akhirnya mereka (2 perampok dan si fulan berdamai, dengan membagi gunung emas tersebut menjadi 3 bagian) 

     Setelah membagi rata gunung emas itu mereka beristirahat dan merasa lapar, salah satu dari merekapun pergi turun ke pemukiman penduduk untuk mencari makanan. Di saat temannya pergi, kedua orang perampok itu sepakat akan membunuh temannya nanti sekembalinya ia dari mencari makanan, sedang yang mencari makanpun berfikiran bahwa akan meracuni makanan yang ia dapat agar dapat menguasai sendiri bukit emas nya.

     Sekembalinya mencari makan ia pun dibunuh oleh teman-temannya kemudian mereka memakan makanan yang sudah di racun, akhirnya mereka bertiga pun mati mengenaskan. 

     Selang beberapa lama Nabi Isa As pun kembali melintasi tempat itu bersama para hawariyyin (pengikutnya) dan mereka menyaksikan tiga onggok mayat yang mati sia-sia akibat memperebutkan dunia sambil menperingatkan para pengikutnya demikianlah bagi siapa saja yang serakah dengan harta dunia maka akan tertipu dan mati sia-sia.
______
"Hadirin Hadirat Rohimakumullah"

     Tadi merupakan salah satu contoh kisah betapa berbahayanya jika kita terlalu Cinta dunia, segala sesuatu dihalalkan untuk kepentingan dirinya sendiri, tidak pandang teman, tidak pandang Nabi, awalnya ingin menguasai dunia, tapi sebaliknya yang terjadi, justru dunia tersebut yang menguasai kita.
     Satu hal lagi Bapak-bapak, ibu-ibu, sebelum kita menuduh seseorang, alangkah lebih baik jika kita langsung menayakan kepada orang yang bersangkutan atau bertabayun terlebih dulu, seperti yang sudah dikabarkan didalam Al-qur'an.

Wallahu A'lam BisShowaab.
______

Simpulan Acara ditutup oleh MC.
Berikut simpulannya:

     Khoirun nasi man thola umruhu,
Man thola umruhu wa hasuna amaluhu .
Artinya:
"Sebaik- baik manusia yang panjang umurnya  dan baik amalannya"

Wa sarrun nasi man thola umruhu ,
Man thola umruhu wa saa amaluhu .
Artinya:
"Seburuk-buruk manusia yang panjang umurnya , dan buruk amalannya"
__________
IKUTI TERUS RINGKASAN PENGAJIAN DI BLOG KAMI:

http://ekspedisizaid.blogspot.co.id/?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamis, 29 Maret 2018. JAMUNA. MBAH MUNIF ZUHRI. Girikusumo. Mranggen. Demak.

KISAH NYATA: BANG TATTO. Dikisahkan oleh Mbah Munif Zuhri Girikusumo

Kamis. 1 Februari 2018. JAMUNA. Girikusumo. Mranggen. Demak. Mbah Munif Zuhri.