Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Mau sampai kapan sebenanya kita?

Gambar
Begitu lucunya ya kita—manusia. Seringkali disibukkan dengan isi kepalanya sendiri, sibuk menggeledah kemungkinan-kemungkinan pada hal-hal yang sebenarnya belum pasti terjadi. Pikiran kita terbang ke sana kemari, menggumamkan gumaman "kalau nanti" yang seakan-akan skenario itu pasti akan dialami. Padahal yang dipikirkan itu pun belum sama sekali terjadi. Aneh sekali. Lalu kita kesal, marah, bingung, lelah hanya karena membayangkan hasil fantasi skenario pikiran yang kita buat-buat. Lucu. Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita disibukkan oleh kekhawatiran? Mau sampai kapan sebenanya kita, membiarkan pikiran kita diramaikan oleh ketakutan? Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita dijejali oleh rasa keputus asaan? Dan mau sampai kapan sebenarnya kita, melupakan Allah yang dengan kemahaanNya mudah sekali memberikan ketenangan? Mengatur kepastian. Memberikan jawaban. Sibuk sekali ya kita menyusahkan diri. Padahal tak pernah-pernah Al

Ngaji Ihya' bareng kang Tasib

Gambar
Alhamdulillah,. Masih jilid awal nih Uik, Masih bahas Kitabul 'ilm lebih tepatnya tadi masih tentang keutamaan menuntut ilmu Uik. Kalau yang tadi kurang lebih aja yak, dijelasin tentang bahwasanya: Ada sebuah Atsar, nah Atsar itu perkataan sahabat Nabi Uik. Kalau Hadits, itu perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi. Nah di halaman kitab itu ada Sahabat Ali, berkata yang perkataannya disampaikan untuk sahabat Kumail, Hai Kumail, - Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjagamu dan kamu menjaga harta. - Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta itu terhukum. - Harta itu berkurang apabila dibelanjakan dan ilmu itu bertambah dengan dibelanjakan" Berkata pula sahabat Ali ra. "Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, bershalat dan berjihad. Apabila mati orang yang berilmu, maka terdapatlah suatu kekosongan dalam Islam yang tidak dapat ditutup selain orang penggantinya" Berkata pula sahabat Ali ra. dengan sajak: *Tidaklah ada kebanggaan sela